Minggu, 10 Maret 2019

PERCAYA DIRI BAGI REMAJA



Remaja identik dengan krisis percaya diri. Apalagi zaman sekarang dengan perkembangan dunia digital yang menghadirkan media sosial dan tren-tren baru. Hal ini mengubah standar-standar hidup yang ingin dicapai oleh remaja. Jika mereka merasa tidak mampu untuk mencapai standar tersebut dapat mengakibatkan krisis kepercayaan diri. Oleh karena itu remaja sejak dini harus dibekali dengan ilmu dan latihan untuk membentuk rasa percaya diri.
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri atau pun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatunya seorang diri. Rasa percaya diri akan didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi dan harapan yang realistis terhadap diri sendiri.
Karakter orang yang merasa percaya diri
  • Mampu mengontrol diri                    
  • Menggali potensi diri  
  • Mengintropeksi diri    
  • Mengekspresikan diri        
  • Menghargai orang lain
  • Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri orang lain dan situasi di luar dirinya    
  • Memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri 

Karakter orang yang terlalu percaya diri
  • Arogan.  Tidak pernah mau mengalah pada orang lain, mau menang sendiri.
  • Cuek dan tidak mau  tahu. Seperti, berpakaian  semaunya tanpa memperhatikan norma dan aturan  yang berlaku, berciuman di depan umum, melakukan seks pra nikah.
  • Tidak menghargai dan melecehkan orang lain
  • Terlalu berani. Seperti menantang  orang tua, mengebut di jalan raya

Karakter orang yang kurang  percaya diri
  • Minder. Selalu merasa kurang dari orang lain
  • Kesepian. Seringkali menolak beraktivitas bersama orang lain. Sehingga sering merasa kesepian.
  • Terasing. Berbagai sikap dan anggapan bahwa dirinya berbeda, lebih rendah dari oranng lain, atau sulit melakukan apa yang dilakukan orang lain membuat dia merasa terasing dari orang-orang disekitarnya.
  • Stres. Merasa dirinya selalu punya kekurangan dan memandang  orang lain penuh denngan kelebihan.
  • Gugup dan sering salah dalam  mengambil keputusan

Tidak ada komentar: