Remaja
identik dengan krisis percaya diri. Apalagi zaman sekarang dengan perkembangan
dunia digital yang menghadirkan media sosial dan tren-tren baru. Hal ini
mengubah standar-standar hidup yang ingin dicapai oleh remaja. Jika mereka merasa
tidak mampu untuk mencapai standar tersebut dapat mengakibatkan krisis
kepercayaan diri. Oleh karena itu remaja sejak dini harus dibekali dengan ilmu
dan latihan untuk membentuk rasa percaya diri.
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri atau pun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatunya seorang diri. Rasa percaya diri akan didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi dan harapan yang realistis terhadap diri sendiri.
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri atau pun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatunya seorang diri. Rasa percaya diri akan didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi dan harapan yang realistis terhadap diri sendiri.
Karakter
orang yang merasa percaya diri
- Mampu mengontrol diri
- Menggali potensi diri
- Mengintropeksi diri
- Mengekspresikan diri
- Menghargai orang lain
- Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri orang lain dan situasi di luar dirinya
- Memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri
Karakter orang yang terlalu percaya diri
- Arogan. Tidak pernah mau mengalah pada orang lain, mau menang sendiri.
- Cuek dan tidak mau tahu. Seperti, berpakaian semaunya tanpa memperhatikan norma dan aturan yang berlaku, berciuman di depan umum, melakukan seks pra nikah.
- Tidak menghargai dan melecehkan orang lain
- Terlalu berani. Seperti menantang orang tua, mengebut di jalan raya
- Minder. Selalu merasa kurang dari orang lain
- Kesepian. Seringkali menolak beraktivitas bersama orang lain. Sehingga sering merasa kesepian.
- Terasing. Berbagai sikap dan anggapan bahwa dirinya berbeda, lebih rendah dari oranng lain, atau sulit melakukan apa yang dilakukan orang lain membuat dia merasa terasing dari orang-orang disekitarnya.
- Stres. Merasa dirinya selalu punya kekurangan dan memandang orang lain penuh denngan kelebihan.
- Gugup dan sering salah dalam mengambil keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar