Rabu, 13 Maret 2019

RPL 2

Untuk kali ini kita akan memberikan contoh RPL tentang penyesuaian diri remaja di sekolah baru. Tauan di bawah ini hanya untuk sekedar contoh. Oleh karena itu masih bisa Saudara gubah sesuai dengan lingkungan sekolah Saudara. Check this out guys....!

https://drive.google.com/file/d/14MEZvcJ4T6QRsOswRtmn4o1tvmoh3_Qt/view?usp=sharing

Selasa, 12 Maret 2019

RPL 1


GURU ANTUSIAS IKUTI DIKLAT BERSAMA IGI DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT


Luar biasa ternyata minat guru di kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung dalam mengikuti kegiatan diklat bersama IGIhttps://www.igi.or.id di daerah ini. Hal ini nampak dari banyaknya peminat dan pendaftar namun tidak tertampung oleh panitia dikarenakan kapasitas ruangan dan juga fasilitas pendukungnya, sehingga dengan terpaksa sebagian mereka harus antri menunggu diklat tahap berikutnya yang perlu direncanakan lebih matang. Beberapa komentar dan alasan mengapa mereka berkeinginan mengikuti kegiatan ini antara lain:
Pertama, mereka merasa jarang mengikuti kegiatan diklat yang diadakan pemerintah ataupun forum tertentu sehingga kalau menunggu terus tanpa berupaya secara aktif sendiri rasanya akan tertinggal diri dan tertinggal teknologi.
Kedua, mereka terheran-heran mengapa diklat bisa dilakukan dengan tanpa biaya, karena diklat yang dilakukan IGI sangatlah sederhana dengan konsumsi makan yang dibawa oleh masing masing peserta dengan membontot bawa bekal dari rumah dimakan bersama sama, sehingga ada keakraban baru diantara mereka ,”ini sungguh luar biasa “, kata mereka.
Ketiga, mereka merasa terlalu lama tidak mengupdate diri dan berkumpul dengan guru lain. Karena kurang bersosialisasi diantara guru guru, apalagi berkumpul jadi satu antara berbagai guru yang berbeda jenjang dari SD, SMP, sampai SLTA.
Keempat, diklat yang dilakukan IGI Tulang Bawang Barat ini sudah cukup lengkap, dengan disiapkan buku panduan diklat yang sudah tersususn rapi dari mulai tujuan sampai penjadwalan yang terencana dengan total waktu yang terakumulasi selama 32 jam dalam 2 hari tatap muka dan dilanjutkan penugasan On line untuk mengetahui hasil yang dicapainya selama 12 jam, bahkan tutor yang berasal dari Pengurus Intern IGI Kabupaten Tulang Bawang Barat nampak kompak bergerak semua ikut berkontribusi menyampaikan materi dan pengalamanya mengikuti organisasi IGI ini.
Kelima, buku tambahan sebagai Penunjang belajar pun sudah di siapkan oleh Tutor, yang sudah di cetak ber ISBN , dengan dijual secara sukarela kepada peserta yang berminat, sehingga mereka tidak kesulitan dalam memahami materi yang tersampaikan dalam diklat ini.
Memang peserta diklat saat ini berbeda dari sebelumnya yang didominasi oleh guru guru SLTA, namun pada diklat IGI saat ini, terjalin silaturahmi dari guru berbagai tingkat dan daerah yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat bahkan dari kampong terdalam, dengan dorongan juga dari generasi muda yang tergabung dalam guru “Indonesia Cerdas” yang berasal dari luar daerah yang di tugaskan di kabupaten ini. Diklat penilaian dengan android dengan judul “ menilai Hasil Belajar dengan Cepat Tepat dan Akurat “ ini memang tidak hanya untuk guru tertentu , namun bisa di ikuti oleh siapapun yang akan melakukan penilaian , baik dari tingkat, mata pelajaran ataupun jenjang pendidikan berbeda. Syaratnyapun cukup mudah asalkan mereka sudah punya android dengan quota internetnya. Ini hanya sebagian kecil ilmu yang ada di IGI Indonesia , karena IGI Indonesia sudah mempunyai Kanal kanal pelatihan dengan pelatih pelatih yang handal, namun karena keterbatasan informasi banyak guru yang hanya tercengan ketika dikenalkan dengan informasi informasi tentang IGI. Mereka hanya berharap semoga ada pelatihan pelatihan yang lain. Sampai jumpa di diklat selanjutnya….
Sumber : https://www.igi.or.id

Soal Bimbingan Konseling

Silahkan kerjakan soal berikut ini:

Senin, 11 Maret 2019

Menikmati wisata alam

11 Tugas-tugas perkembangan peserta didik/ konseli SM

  1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan minat manusia;
  3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi;
  4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat;
  5.  Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas; 
  6. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita;
  7. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat;
  8. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis;
  9. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni.
  10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan;
  11. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup berkeluarga. 

Belajar Menjadi Blogger Melalui Sagusablog

Di bulan januari 2019 saya membaca di sebuah media online tentang 5 blogger terkaya di indonesia. Mereka ada yang meraup ratusan juta rupiah setiap bulannya lewat tulisan-tulisan yang di publikasikan melalui blog pribadi masing-masing. Menghasilkan Rupiah melalui blog bukanlah hal baru bagi saya. Kira-kira tiga tahun yang lalu saya pernah di ajari seorang teman untuk membuat blog dan dia juga seorang blogger yang produktif meski pun rupiah yang dia raup dari blog ini masih kisaran 1-2 juta rupiah setiap bulannya. Namun waktu itu saya tidak terlalu berminat dan memutuskan hanya beberapa jam saja ikut belajar dengan dia.Artikel dengan topik 5 blogger terkaya di Indonesia kembali mengingatkan saya tentang blog. Bukan rupiah yang berhasil mereka raih, tetapi tentang dedikasi mereka untuk tetap menulis dan berbagi tentang berbagai hal lewat tulisan. Apalagi bagi generasi Y dan Z sekarang mencari bahan bacaan dan tulisan lewat blog jauh lebih menarik dari pada membaca buku. 


Minggu, 10 Maret 2019

PERCAYA DIRI BAGI REMAJA



Remaja identik dengan krisis percaya diri. Apalagi zaman sekarang dengan perkembangan dunia digital yang menghadirkan media sosial dan tren-tren baru. Hal ini mengubah standar-standar hidup yang ingin dicapai oleh remaja. Jika mereka merasa tidak mampu untuk mencapai standar tersebut dapat mengakibatkan krisis kepercayaan diri. Oleh karena itu remaja sejak dini harus dibekali dengan ilmu dan latihan untuk membentuk rasa percaya diri.
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri atau pun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatunya seorang diri. Rasa percaya diri akan didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi dan harapan yang realistis terhadap diri sendiri.
Karakter orang yang merasa percaya diri
  • Mampu mengontrol diri                    
  • Menggali potensi diri  
  • Mengintropeksi diri    
  • Mengekspresikan diri        
  • Menghargai orang lain
  • Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri orang lain dan situasi di luar dirinya    
  • Memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri 

Karakter orang yang terlalu percaya diri
  • Arogan.  Tidak pernah mau mengalah pada orang lain, mau menang sendiri.
  • Cuek dan tidak mau  tahu. Seperti, berpakaian  semaunya tanpa memperhatikan norma dan aturan  yang berlaku, berciuman di depan umum, melakukan seks pra nikah.
  • Tidak menghargai dan melecehkan orang lain
  • Terlalu berani. Seperti menantang  orang tua, mengebut di jalan raya